Siapa Aku?
pada sekitar jarum dua-belas
ngalir air mata
pada sekitar jarum dua;pagi-petang
ngalir air mata
pada haru biru suasana
ngalir air mata
pada sunyi-suasana-suara
ngalir air mata

seolah-olah tiap masa tetesnya
seolah-olah mudah benar rembesnya
seolah-olah luka terasa dalam amatnya

dan mengapa hati ini masih terasa sakit itu umpamanya dekat seolah kamu telah hunus dekat parang ke dada aku?
dan mengapa akal ini masih mengira detik jatuhnya tarikh lahir kamu?
dan mengapa tidak pernah tidak kesah aku pada jatuh bangunnya kamu?
dan mengapa selalu sahaja terpandang senyum kamu?

tiap dengar kata tentang kamu, aku jatuh
tiap ada perihal kamu, aku jadi galau
jangan! jangan menjadi lagi awanan di kepala aku
pergi-lah menjauh, sosok kamu itu bebayang gelap-an aku

dan siapa kamu?
sekadar masa-masa lalu,
cebisan puzzle yang memangnya tak pernah masuk dengan corak seni aku

dan siapa aku?


-hey, puisi ini bukan langsung untuk mengata. sekadar ingatan dari teman.
2013-12-23|| 1 comments

Perkakas

siang,
maharinya matari
gunung,
dijawa dewata hijau-an
malam,
coraknya buruj--
hati,
perkakasnya cinta

cinta--
dipersoal mengapa hadirnya selalu bukan pada yang menerima
lalu jawabnya;
tidak semua cocok pada perkakas yang hadir--
bentuknya, rupanya, malah materialnya sahaja teragu
pada yang dua buta
nilai ke mata terus ke jiwa
kerna cinta senantiasa buta
satu hari, ya satu hari pasti
bakal tercantum perkakas sama emas(hati)

puisi ini aku bikin sekadar untuk menyejukkan hati sesapa yang rasa kecewa.
2013-08-13|| 0 comments

OLD

Siapa

puisi itu bukan pada cantiknya bahasa, atau indahnya prosa. puisi itu cukup jika boleh melegakan hati si penulis, bukan untuk memuaskan hati sesiapa. -Xe-

KeSanaSini
Entri Saya



Sejenak kata


Kredit
Gubahan:Xe
IdeaAsal:Nazihah Anuar
Cetusan:BittersweetLife